Kamis, 22 Desember 2016

PESAN KAKA JHON KOGOYA TERKAIT HASIL PENGGEREBEKAN POLDA PAPUA KE ASRAMA UNCEN PERUMNAS III WAENA


Seluruh masyarakat Papua menyesalkan atas alih fungsi Asrama Universitas Cenderawasih (Uncen) Perumnas III Waena, gedung yang seharusnya sebagai asrama Mahasiswa Uncen yang membutuhkan tanpa memandang Suku dan asal daerah telah dijadikan markas gerakan separatis OPM/KNPB bahkan lebih parah lagi sebagai gudang Miras/Narkoba dan kendaraan bermotor hasil curian yang selama ini meresahkan masyarakat.                 Ini terbukti setelah pada tanggal 19 Des 2016 Polda Papua melakukan penggerebekan dan Razia di asrama tersebut dan terungkap beberapa kenyataan sebagai berikut:
1.            Ditemukan dan diamankan berbagai atribut dan simbol perlawanan terhadap NKRI
2.            Ditemukan dan diamankan senjata api dan munisi atas kepemilikan secara illegal oleh kelompok pemberontak
3.            Ditemukan Miras dan Narkoba dalam jumlah cukup banyak.
4.            Ditemukan dan diamankan puluhan sepeda motor curian yang selama ini meresahkan warga Jayapura dan sekitarnya
5.            Ditahan dan diamankan puluhan orang aktifis KNPB yang sebagian besar dari mereka dalam pengaruh miras dan narkoba
6.            Sebagian besar penghuni Perumnas III bukan Mahasiswa bahkan tidak memiliki kartu Identitas.
7.            Ditemukan dan diamankan Berbagai seragam dan atribut TNI yang dipakai secara Illegal

Asrama Uncen Perumnas III Waena Abepura Papua adalah asrama Mahasiswa yang dibangun oleh Negara untuk ditempati para Mahasiswa Uncen agar bisa belajar dengan tenang guna membangun Bangsa dan Negara dan membangun SDM generasi muda Papua. Tapi Sayang, Asrama ini menjadi Markas Separatis OPM/Knpb.    Dari hasil penggerebekan tersebut menunjukkan bahwa kelompok OPM/Knpb adalah kelompok pengangguran, kriminal, pengacau keamanan dan perusak moral generasi muda Papua.

Melalui Media Sosial Kaka Jhon Kogoya mengingatkan kepada adik-adik generasi muda Papua agar jangan mau ikut dan percaya  dengan janji-janji kosong KNPB yang hanya bisa menjerumuskan dalam kehidupan tanpa arah. Apabila kalian ikut terjaring dan diamankan Polisi maka data diri kalian akan dicatat dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Bila kalian memiliki catatan kepolisian maka masa depan kalian akan suram. Kalian akan sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di lembaga pendidikan Negara. Kalian tidak akan bisa melamar kerja di BUMN atau Instansi Negara. Kalian tidak akan diterima menjadi anggota TNI/Polri dan ASN. Kalian tidak akan bisa menikah dengan aparat TNI/Polri dan ASN. Dan berbagai kerugian lainnya yang akan membuat masa depan adik-adik menjadi Suram.

Ingat adik-adikku.... masa depan kalian sangat cerah bersama NKRI. Tapi OPM dan Knpb sama sekali tidak bisa memberikan apa-apa kecuali janji-janji bohong.  Terbentang luas lapangan Profesi dalam NKRI tinggal kalian yang harus mengisi kemampuan untuk membangun konpetensi diri. Kita tidak hanya punya Papua, tapi kita punya ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Saudara kita bukan hanya orang gunung dan orang pantai, hitam kulit keriting rambut. Tapi kita memiliki Saudara dari ribuan Suku Bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Adik-adik bila memiliki konpetensi dan SDM yang baik maka adik-adik bisa hidup dan berkarya di manapun diseluruh Wilayah Nusantara. Dan di manapun adik-adik berada diseluruh wilayah NKRI adik-adik tidak akan pernah disebut pendatang di seluruh wilayah NKRI, karena seluruh Wilayah NKRI adalah tanah kelahiran kita semua, kebetulan saja NKRI terdiri dari beribu-ribu pulau sebagai wujud kebesaran NKRI yang merupan anugrah Tuhan yang tak terhingga besarnya.
Istilah pendatang dan pribumi hanya berlaku di Papua sengaja dihembuskan Oleh OPM untuk mengkerdilkan dan mengecilkan arti OAP di kacamata Nasional sebagai upaya pemisahan dari bagian NKRI.

Sebagai Bangsa Merdeka bersama NKRI, kita OAP memiliki hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada satupun HAK yang dimiliki oleh WNI lain selain OAP dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak dimiliki oleh OAP. Sebaliknya banyak keistimewaan yang diberikan kepada OAP yang tidak bisa dimiliki oleh WNI lain.

Banyak Kakak-Kakak kita yang memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, banyak yang jadi Menteri, banyak yang jadi Jenderal, jadi pengusaha, artis, olahragawan, dll. Mereka semua menunggu Karya nyata adik-adik sebagai generasi penerus dalam membangun Bangsa dan Negara dan kemajuan Papua.

Sabtu, 17 Desember 2016

DITERIMANYA UMLWP SEBAGAI ANGGOTA MSG DI KTT MSG 20 DESEMBER 2016 ADALAH PEMBOHONGAN PUBLIK OLEH KNPB


Tersenyum bukan berarti tulus, mengangguk-angguk bukan berarti mengerti, tertawa bukan berarti bahagia, seberapa besar arti dari emosi terkadang hanya dibuat untuk menutupi kebohongan, Ini hanya gambaran buat perilaku para elite politik KNPB.

Seperti diketahui masyarakat Papua khususnya para pendukung OPM bahwa KNPB pusat telah meminta sumbangan dana kepada KNPB wilayah sebagai bekal buat delegasi KNPB pusat yang akan berangkat ke Vanuatu diantaranya yaitu Victor Yeimo, Semuel Awom, Markus Haluk dan Edison Waromi dalam rangka menghadiri KTT MSG di Port Villa Vanuatu yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 22 Desember 2016.
Seperti biasanya juga para aktivis KNPB telah membuat seruan hasutan kepada masyarakat Papua berupa ajakan aksi demo pada tanggal 19 Desember 2016 dipimpin Agus Kosay dan Pengurus Link 1 KNPB Pusat dalam rangka mendukung agar UMLWP masuk menjadi anggota MSG yang akan diputuskan dalam KTT MSG di Port Villa Vanuatu tersebut.

Ini adalah sebuah kebohongan yang dilakukan para elite politik KNPB dimana telah dihembuskan isu bahwa UMLWP akan menjadi anggota MSG pada KTT MSG di Port Villa Vanuatu pada bulan Desember 2016 dan KNPB Pusat akan mengirimkan delegasinya ke Vanuatu, padahal pada kenyataannya dari jauh-jauh hari para elite politik KNPB Pusat sudah mengetahui KTT MSG tidak jadi diselenggarakan dan pelaksanaannya  diundur  tahun 2017. Keberangkatan delegasi dari KNPB Pusat ke Vanuatuhanya akan melakukan pertemuan internal ULMWP bersama Octovianus Mote Sekjen ULMWP guna membahas kriteria materi agar ULMWP bisa terima di MSG.

Kebohongan para elite politik KNPB pusat sama sekali bukan peristiwa yang luar biasa atau langka, karena para elite politik KNPB sering melakukan berbagai tipu daya. Ini adalah pembohongan publik, membodohi masyarakat Papua khususnya para pendukung OPM, inilah sosok pribadi para elite politik KNPB yang selalu melakukan tipu-tipu dan pembodohan kepada masyarakat tanpa memiliki kwaliatas yang baik dan sumbangsih pemikiran serta prilaku bagi percepatan pembangunan di Papua tetapi hanya pandai mengolah kata dengan isu-isu dan pemutarbalikan fakta untuk mempengaruhi masyarakat agar menolak segala kebijakan pemerintah dengan mendapatkan keuntungan pribadi dan mencari dukungan buat kepentingan kelompok.

Selasa, 13 Desember 2016

SERUAN DAN SEGALA KEGIATAN KNPB SEBAGAI PENGHAMBAT PEMBANGUNAN PAPUA


Kelompok anti pembangunan Papua yang bersifat radikal dan provokatif yaitu KNPB dalam setiap aksi demo selalu menyebar selebaran beberapa hari sebelum kegiatan berupa ajakan dengan segala tipu daya dan hasutan kepada masyarakat agar mengikuti kegiatan mereka bahkan tak luput remaja dan anak-anak dilibatkan dalam aksi-aksi demo KNPB.

Seorang Mahasiswa Uncen Jayapura pemerhati Papua berpendapat bahwa apa yang dilakukan KNPB selama ini adalah Pembodohan bagi masyarakat Papua sendiri bahkan media sosial yang menjamur milik KNPB cenderung membesar-besarkan berita dan seolah-olah sebagai kelompok yang teraniaya bahkan fitnah keji dengan mengatakan, “sengaja dipunahkan oleh pemerintah lewat aparat keamanan”.

Belum lama ini KNPB menggelar aksi demo di kantor DPRD dalam rangka memperingati hari HAM, kurangnya minat masyarakat Papua yang mengikuti acara ini tak menyurutkan para aktivis KNPB buat mengarang berita bahwa acara tersebut dihadiri massa puluhan ribu padahal faktanya tidak lebih dari separoh jumlah yang mereka beritakan, isu pelanggaran HAM sejak barlakunya Otsus sampai saat ini di gaungkan dengan tewasnya beberapa orang separatis OPM padahal faktanya banyak korban dari aparat keamanan dan juga masyarakat akibat kebiadaban kelompok bersenjata TPNOPM.
Orasi-orasi bebal para aktivis KNPB justeru menunjukan kebodohan mereka sendiri kepada masyarakat Papua dengan mengatakan, “Kekerasan Negara dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya, melalui pelayanan kesehatan yang tidak memadai, kasus HIV-AIDS tertinggi di Indonesia, angka kematian ibu dan anak di Papua tertinggi di Indonesia dan hampir 75 persen rakyat Papua hidup dibawah garis kemiskinan terjadi hingga saat ini”.

Berbicaralah fakta dan berpikir dengan logika karena masyarakat Papua yang cerdas juga mengerti, bagaimana ekonomi seluruh masyarakat Papua bisa cepat maju apabila pembangunan infrastruktur dihambat oleh TPNOPM, bukan sekedar pemerasan dan terror terhadap perusahaan pelaksana tapi juga nyawa para pekerja  karena tindakan mereka, kasus HIV-AIDS tertinggi di Indonesia kenapa Pemerintah yang disalahkan, bukankah itu terjadi akbat ulah Individu masing-masing, pelayanan kesehatan yang kurang memadai bukan kesalahan pemerintah, seperti dikatakan oleh salah seorang Dosen  USTJ bahwa, “Minimnya generasi bermutu di Papua disebabkan karena ulah sekelompok orang, generasi muda sudah diracuni demi kepentingan pribadi dan kelompok, jangan ikuti ajakan dan hasutan sekalipun oleh pembantu rektor karena tugas generasi muda adalah belajar agar kelak ilmunya bisa diterapkan untuk memajukan Papua”.       Generasi muda yang seharusnya di isi dengan berbagai kegiatan positif, belajar dengan sungguh-sungguh dan kelak ilmunya diterapkan untuk kemajuan Papua justeru telah diracuni dan dilibatkan segala kegiatan Politik oleh KNPB hal ini bisa terlihat di berbagai Demo dan kegiatan lainnya dimana remaja bahkan anak-anak  dilibatkan dalam aksi-aksi mereka.

Berpikir dan berbuatlah rasional, kemajuan Papua tidak bisa diwujudkan Pemerintah tanpa adanya dukungan dan kesadaran dari seluruh masyarakat Papua. Kondisi Papua saat ini dalam keadaan damai dan hidup rukun antar suku, ras dan agama, saling menghormati antara yang satu dengan lainnya. Mari tetap ciptakan kedamaian di bumi Cendrawasih, bersama-sama membangun Papua lebih baik lagi dari saat ini.

Rabu, 07 Desember 2016

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PAPUA MASIH TERTINGGAL DIBANDING PROVINSI LAIN MENURUT KAKA JHON KOGOYA


Untuk kesekian kalinya KNPB menyebar isu Provokatif dan selalu mengeksploitasi tuduhan yang tidak berdasar tentang genosida di papua lewat selebaran, Ungkapan ini tak lebih hanyalah untuk membodohi masyarakat khususnya Papua. Kemampuan mempermainkan kata dan menjungkirbalikkan fakta menjadi senjata politik KNPB untuk mencari dukungan dan simpatik dari masyarakat yang tidak memahaminya sehingga ikut berpartisipasi untuk melakukan demo yang akan dilaksanakan beberapa hari yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Papua tertinggal dari daerah lain di Indonesia disamarkan dengan mengolah kata-kata sehingga Pemerintah dijadikan kambing hitam bahwa hak hidup masyarakat Papua Barat terancam dan dalam keadaan tertindas serta upaya pemusnahan.  

Beberapa waktu lalu, kaka Jhon Kogoya pernah menyampaikan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan papua masih tertinggal dibanding provinsi lain di Indonesia antara lain :

1.      Pembangunan Papua baru dimulai sejak tahun 1961, akibat pendudukan penjajah Belanda, yang tidak rela melepaskan kekuasaannya, pasca KMB. Sesuai keputusan KMB, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, kecuali Papua, yg akan diserahkan setahun kemudian, dalam rangka proses administrasi. Tetapi nyatanya, hingga sebelas tahun kemudian, Belanda tidak mau angkat kaki dari Papua. Bahkan berniat memisahkan Papua dari Indonesia dengan mendirikan negara boneka, sehingga memaksa Indonesia mengeluarkan operasi Trikora.

2.      Dari segi SDM, kita orang Papua harus jujur mengakui, bahwa Papua baru mengenal peradaban setelah Indonesia merdeka. Bandingkan dengan saudara2 kita dari provinsi lain. Jauh sebelum orang Eropa tiba di Nusantara, mereka sudah mengenal tulisan, menguasai management dagang, sebagai bangsa perantau terbesar dan disegani. Bahkan kerajaan Mongol pun tidak sanggup menguasai Nusantara.
Kecuali Papua, jauh sebelum orang Eropa menemukan Indonesia, seluruh suku di Nusantara sudah menguasai teknologi tekstil, dan bisa membuat pakaian dari kain sendiri. Mereka mengenal teknologi pertanian dan  teknologi arsitektur. Hingga saat ini, Borobudur sebagai karya Nusantara, merupakan salah satu keajaiban dunia. 
Jauh sebelum bangsa Eropa menemukan Nusantara, suku bugis dan Makasar sudah melanglang buana hingga Madagaskar, Afrika, Australia, kepulauan Fiji, bahkan tanjung California Amerika.
Bedanya dengan orang Eropa, adalah suku Bugis & Makasar bukan bangsa penakhluk/ penjajah, tetapi sebagai bangsa penjelajah. Di setiap daerah yang mereka temui, mereka melaksanakan interaksi sosial yang menguntungkan.
Jauh sebelum orang Eropa tiba di Nusantara, Pulau Sumatera sudah dikenal dunia sebagai Swarnadipa, artinya negeri Emas.
Dalam hal tata negara, jauh sebelum orang Eropa tiba di Indonesia, kerajaan kerajaan Nusantara telah termansyur di dunia, hingga puncak kejayaannya pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
Tetapi Papua tidak pernah berdiri secara mandiri, sebagai institusi pemerintahan. Karena sebelum Indonesia merdeka, kehidupan nenek moyang kita Papua, masih dalam kehidupan manusia Barbar, masa prasejarah, hidup berkelompok kelompok, dan berpindah pindah, tanpa tatanan pemerintahan.

3.      Faktor geografis Papua yg terpisah-pisah oleh gunung dan jurang, yg mengakibatkan orang Papua terpisah-pisah dalam ratusan suku, dengan bahasa yg berbeda pula, yg satu sama lain tidak bisa memahami. Dan akibatnya, sering terjadi perang suku akibat kesalahpahaman, perebutan wilayah, asusila, dan perebutan pengaruh. Hingga saat ini, hukum positif seakan tidak berlaku di Papua, yg berlaku adalah hukum rimba. 
Faktor alam tersebut juga menyebabkan sulitnya pembangunan infrastruktur sebagai syarat utama memajukan ekonomi daerah.

4.      Faktor yang paling menghambat pembangunan di Papua adalah masih adanya pemberontak, baik bersenjata maupun yg bergerak dalam bidang politik, yg selalu membuat kekacauan di tanah Papua.

Orang cerdas tidak akan dengan mudah termakan hasutan dari sekelompok orang yang mengajak kehancuran masa depan Papua, orang yang bijaksana dan berwawasan luas adalah orang yang mau melihat pengalaman Timor Leste yang setelah terpisah dari NKRI bukannya semakin maju tapi justeru sebaliknya semakin memburuk baik dari segi perekonomian, pembangunan bahkan keamanan dan kenyamanan baik masyarakat bahkan para pejabat pemerintahnya.

Stop segala upaya pembodohan terhadap masyarakat, mari semua berpikir, tetap barsatu padu dengan berbagai ras, suku dan agama yang hidup dalam keharmonisan dan saling bahu membahu membangun Papua kearah yang lebih baik lagi dari saat ini.